Jumat, 01 Juni 2012

Tongue Tie Part 1

Bermula dari kumpul2 pulang kantor bareng dengan temen2 kuliah di UI dulu, mulailah kita ngobrol segala macem, dari nostalgia jaman kuliah sampai masalah anak. Nah, pas lagi ngomongin Maliq trus temen gue tiba2 bilanglah " Ada kemungkinan ga ya Maliq tongue tie?" karena kebetulan temen gue ini juga diceritain oleh salah satu dokter anak bahwa pernah ada kasus seorang anak telambat bicara kemudian diperiksa ternyata tongue tie setelah dilakukan insisi 2 minggu kemudian anak tersebut bisa bicara dan kebeneran kedua anak temen gw itu tongue tie. Gue bukannya ga tau mengenai tongue tie ini, penah baca beberapa artikel tapi semua artikel yang gw baca itu kasus tongue tie pada bayi yang biasanya menyebabkan problem menyusui, sementara maliq sama sekali ga ada masalah menyusui apalagi berat badan etapi namanya emak2 parno tetep takut lah gw.
Lalu temen gw pun menyarankan satu orang dokter anak spesialis laktasi di daerah Jakarta Selatan kalo emang gw mo nge cek Maliq. Pulang kerumah diskusi sama suami akhirnya sepakat lah kita buat periksain Maliq kesana kebetulan dokter tersebut praktek hari Sabtu. Sabtu pagi berangkatlah kita dari Bogor ke Jakarta, daftar dan sebagainya dapet no antrian 19 nunggunya lumayan lama, untung ada playgroundnya jadi Maliq udah khatam tuh maen di playgroundnya plus sempet makan juga di cafe rumah sakit itu, akhirnya dipanggil lah kita trus gw cerita masalah Maliq dan gw tanya apa mungkin Maliq tongue tie. Ok bu yuu periksa dan katanya Ya Maliq tongue tie dia liatin sama gw tali lidah dan tali yang di bibir atas, ok gw liat tapi masih ga ngeh apanya yg beda ya. Trus dokter tersebut buka file power point di hp nya dan nunjukin tipe tongue tie Maliq trus dia bilang diagnosanya ada frenulum lingualis dan labialis jadi tali di lidah dan bibir atas. Gue liat dokter ini pun meriksanya keburu2 gitu.  Trus gw pun tanya2 mengenai beberapa hal sama dokter itu :
Gw : Dok setau saya kalau tongue tie itu biasanya bermasalah dalam menyusui atau ada feeding problem tapi anak saya ga ada masalah.
D : Ada masalah berat badan ?
Gw : Anak saya memang lahir lebih cepet dr waktunya bb lahir cuma 2,3 kg tapi bulan depannya naik 2 kg dan seterusnya kenaikannya bagus. Jadi ga ada masalah .
D : Kuning ga bu ?
Gw : kuning sih dok tapi bukannya karena berat badannya kurang ya
D : *diem. Ibu saya rujuk ke dokter spesialias bedah mulut ya. Di insisi aja bu 2 minggu kemudian juga pasti anak ibu langsung cerewet. Ibu mau anak ibu disangkain anak SLB karena ga bisa ngomong.
Gw : *tarik napas berusaha sabar, laki gw langsung ngeloyor keluar sambil bawa Maliq yang lagi nangis.* 

Hadeeuuh watch your mouth doong, tapi sutra lah gw ga mau memperpanjang masalah mungkin emang dia lagi cape karena kebanyakan pasien. Dibekelin deh gw surat rujukan ke dokter spesialis bedah mulut plus kartu nama beserta pin bb nya, dia minta dikabarin keadaan anak gw kedepannya. 
Mulai lah gw googling dan cari informasi mengenai tongue tie ini, untungnya sekarang informasi mudah banget di dapet ya booo, definisi mengenai tongue tie bisa dibaca disini dan ini. Coba gw rekap masalah yang biasa timbul pada anak dengan tongue tie  (sumber dari sini) :
1. Menyusui
Tongue-tie menyebabkan mulut bayi tidak dapat menempel dengan baik pada puting susu sehingga kemampuan menghisap susu berkurang. Akibatnya, kenaikan berat badan yang dicapai tidak maksimal. Dan ibu sering mengeluh puting payudaranya menjadi lecet.
2. Bicara
Sering kali orang tua menghubungkan keterlambatan bicara anaknya dengan tongue-tie, padahal sebenarnya tidak. Perkembangan bicaranya normal seperti anak lain. Namun beberapa literatur menyatakan bahwa tongue-tie dapat menyebabkan kesalahan artikulasi kata-kata, terutama pada huruf-huruf yang membutuhkan gerakan lidah ke atas seperti pengucapan huruf R dan L. Derajat keparahan kesalahan artikulasi ini bervariasi, dapat sangat jelas atau bahkan sama sekali tidak terdengar.
3. Mekanis
Lidah juga berperan dalam membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan. Tongue-tie dapat menyebabkan kemampuan lidah untuk membersihkan gigi berkurang karena geraknya yang terbatas. Tongue-tie ini juga dapat menyebabkan jarak antar gigi menjadi renggang karena tekanan mekanis lidah sehingga gigi anak menjadi jarang dan tak rapi.

Apa yang harus dilakukan bila anak menderita tongue-tie:

  • Konsultasikan dahulu dengan dokter anak anda, apakah tongue-tie anak anda telah menyebabkan gangguan atau tidak
  • Konsultasikan perlu tidaknya dilakukan tindakan bedah
  • Jika anak anak menderita tongue-tie sekaligus perkembangan bicara yang terlambat anda perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter anak untuk mencari penyebab keterlambatan bicara pada anak anda sekaligus upaya penanggulangannya, sebab tongue-tie tidak menyebabkan keterlambatan bicara.  

Mari kita cocokkan dengan kondisi Maliq dari baru lahir sampai dengan saat ini :
1. Gw Alhamdulillah tidak mengalami kesulitan menyusui, Maliq berhasil menyusui sampai dengan usia 2 tahun 4 bulan.
2. Gw selama menyusui tidak ada keluhan puting payudara lecet, pernah lecet setelah gigi maliq penuh itu juga karena digigitin dia hehehe little vampire.
3. Kenaikan berat badan Maliq yang dicapai Alhamdulillah bagus. Maliq lahir dengan berat badan 2,3 kg, bulan depannya naik 2 kg aja selanjutnya sesuai dengan usianya malah masuk ke persentil yang diatas, karena gw sempet takut Maliq kegendutan tapi karena full asi kata DSA nya ga perlu khawatir.
4. Kalau susunan gigi gw liat sih tidak renggang malah cenderung rapi berbaris, yang aga renggang hanya dua gigi atas yang letaknya ditengah karena waktu kecil Maliq pernah jatuh trus giginya patah sedikit jadi yang ditengah agak renggang.
5. Untuk masalah bicara, ya sesuai dengan alasan awal gw periksain Maliq ya karena ada keterlambatan bicara tapi alhamdulillah banget sebulan ini Maliq perkembangan bicaranya lumayan signifikan, udah bisa manggil mami n papi jelaas banget (terharuuu), Maliq gw beliin boneka Lala teletubbies karena dia seneng banget sama teletubbies dan dia udah bisa nyebutin lala walopun belum jelas banget. Untuk huruf R belum bisa sama sekali, tapi memang anak sesuai Maliq rata2 belum bisa ngomong huruf R.

Gw sama obby ga mau gegabah main langsung insisi Maliq, apalagi ditambah dengan pelayanan dan penjelasan dokternya yang jauh dari memuaskan, maka gw sama obby sepakat mau 2nd opinion ke dokter lain. Sekarang kepala gw rasanya mo pecah karena terlalu banyak informasi yang gw cari tentang tongue tie ini dan informasinya pun ga semua sama tapi hampir dari semua website yang gw baca menyatakan bahwa Tongue Tie tidak menyebabkan keterlambatan bicara tapi biasanya anak mengalami masalah artikulasi pada huruf2 tertentu saja terutama yang memerlukan lidah ke atas seperti L dan R tapi ada juga beberapa yang berpendapat sebaliknya. Dan tidak semua tipe tongue tie itu juga perlu tindakan bedah biasanya dilakukan bedah apabila terjadi gangguan seperti menyusui atau makan itu pun biasanya terjadi pada tongue tie dengan tipe yang paling parah yaitu tipe 1, untuk tipe2nya bisa di lihat di link yang gw kasi diatas. Post selanjutnya gw akan bahas 2nd opinion dari dokter lain mengenai tongue tie ini.

2 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Lifa mengatakan...

Ka maliq gimana sudah bisa nyebut huruf R kah?

Posting Komentar

 
Copyright © My Petite Familia | Theme by BloggerThemes & frostpress | Sponsored by BB Blogging